Home | Agenda Training | Trainer | Kontak Kami | Tentang Kami

Friday, May 25, 2018

Semua Akan Public Speaking pada waktunya

Public Speaking ilustrasi traiveltrainingacademy.co.za
Public Speaking - Cepat atau lambat,  siap atau tidak, semua akan mengalami berbicara di depan umum. Bagi yang sudah siap,  berbicara di depan umum bukanlah suatu masalah.  Namun bagi yang belum siap tentu akan jadi masalah, bahkan menjadi masalah besar. Untuk itu bagi yang sudah siap, mungkin masih perlu diperbaiki sehingga akan lebih baik lagi, namun bagi yang belum siap, sudah waktunya bersiap-siap dan mempelajari Public Speaking dengan baik.

Lalu mengapa mesti mempelajari public speaking?, ketika tidak di sangka-sangka 'mahluk 'yang namanya Public Speaking datang kepada kita, maka kita harus siap menerima dan menghadapinya.

Public Speaking bisa datang dimana saja dan kapan saja. Ketika dalam rapat keluarga,  di masyarakat dan di tempat kerja pastilah suatu saat akan datang. Ketika kita diminta untuk mengemukakan pendapat, memberi sambutan atau bahkan mempresentasikan suatu proposal bisnis,  laporan atau penawaran kerja sama. Sudah pasti kita akan maksimal jika menguasai Public Speaking. Jika tidak,  sudah pasti akan mendatangkah masalah. Jangan sampai kita kehilangan peluang karena begitu buruknya presentasi kita.

Kenapa kita perlu menguasai Public Speaking?
  1. Public Speaking dapat Menaikan kredibilitas.  Dengan menguasai dan lancar dalam Public Speaking,  kita akan di anggap cerdas dan mampu menguasai audien atau pendengar sehingga menaikan kredibilitas kita.
  2. Lebih di kenal orang.  Kita akan menjadi lebih banyak dikenal orang ketimbang mereka yang pendiam atau tidak pernah berbicara di depan umum.  Dengan kita lebih banyak dikenal orang maka 'link' akan terbuka luas. Bisa di tebak jika 'link'sudah terbuka luas maka kesempatan bisnispun akan terbuka luas. 
  3. Mampu mengemukan pendapat.  Dengan menguasai Public Speaking kita akan mampu mengemukakan pendapat dengan baik sehingga pendapat kita akan mudah di terima dengan baik oleh pendengar. 
  4. Mampu mempresentasikan proposal bisnis.  Suatu saat anda mungkin akan bertemu dengan kondisi dimana anda harus menjual atau menawarkan suatu produk. Dengn menguasai Public Speaking anda akan terbantu sehingga kemungkinan dalam mempresentasikan bisnis akan lebih berhasil. 
  5. Personal Branding,  Kemampuan dalam Public Speaking akan menaikan personal branding anda karena anda sanggup menjual diri anda sesuai dengan kapabilitas atau kemampuan yang anda miliki.Anda akan di kenal sesuai keahlian anda. 
  6. Menghindari lepasnya peluang bisnis Karena buruknya dalam mempresentasikan bisnis. Sebagus apapun proposal anda, jika dalam presentasi anda tidak bagus maka kemungkinan proposal akan di tolak. 
  7. Meningkatkan karir.  Kemampuan mengungkapkan pendapat,  menyampaikan ide dan saran kepada atasan akan menambah kepercayaan bos kepada kita. Kemampuan mengkomunikasikan dan mempersuasi bawahan akan membantu menyampaikan keinginan kita sehingga tujuan komunikasi dapat terwujud. 
Penelitian di Amerika menunjukan bahwa soft skill, yang salah satunya adalah Public Speaking dapat mendukung terhadap kesuksesan seseorang. Soft skill menunjang sebanyak 80% sisanya 20% disumbangkan oleh hard skill.

Speak out and be counted!

Thanks.... Arigatoooo..

Monday, October 31, 2016

Untuk Siapa Public Speaking diperlukan..?

Public Speaking - Banyak orang yang menganggap public speaking sesuatu yang sulit, menakutkan dan lain sebagainya, ada yang beralasan tidak bakat, tidak siap sehingga merasa gugup, canggung, grogi, keringat dingin hingga bolak-balik ke toilet saat diminta untuk berbicara di depan umum.

Public speaking merupakan aset dan investasi yang sangat berharga dan menguntungkan. Banyak yang beranggapan bahwa kemampuan public speaking hanya diperlukan bagi pejabat, dengan kemampuan public speaking mampu menguatkan arti sebuah tulisan, dapat memperkuat sebuah presentasi, skripsi, tesis, proposal bisnis, maksud dan tujuan anda lainnya. 

Apapun profesi anda jika memiliki keterampilan public speaking yang baik akan sangat membantu dalam pencapaian kesuksesan anda, Seorang pemimpin yang memiliki kemampuan public speaking dengan baik akan mudah dalam memimpin organisasinya, menyampaikan ide gagasannya pada anggota organisasinya. Seorang penjual akan dengan mudah mempresentasikan jualanya dengan meyakinkan jika didukung dengan kemampuan public speaking yang baik, seorang pembelajar akan mudah menyerap ilmu yang disampaikan oleh gurunya jika sang guru memiliki kemampuan public speaking dengan baik. 

Untuk itu semua kami hadir melalui artikel-artikel tentang public speaking serta berbagi tips dan trik lancar berbicara didepan umum (publik speaking)  di www.publicspeakingsukses.blogspot.co.id


"Ketika seseorang ingin meraih sukses, maka kemampuan berbicara didepan umum adalah kemampuan yang harus dimiliki tanpa mengenal batasan usia, jabatan, agama, suku, ras, ataupun warna kulit". (Charles Bonar Sirait)

Terima kasih berkenan mengunjungi blog kami, semoga bermanfaat
Salam Komunikasi Cemerlang

Erwin Suna

Thursday, October 13, 2016

9 Tips Mudah Meningkatkan Skill Komunikasi Public Speaking

Public Speaking - Komunikasi merupakan hal esensial baik dalam dunia kerja maupun kehidupan sehari-hari. Memahami cara berkomunikasi dengan baik menjadi salah satu senjata penting untuk tetap menjaga hubungan. Kurangnya komunikasi dapat menimbulkan berbagai gangguan seperti; waktu yang terbuang sia-sia, kesalahpahaman, frustasi, percakapan yang tidak efektif, kerja tim yang tidak efektif, bahkan dapat memengaruhi kesukesan kemajuan karir dan pencapaian target tujuan. Untuk menjadi komunikator yang dapat berkomunikasi secara efektif Anda perlu mengetahui beberapa tips dasar berikut ini, yang dapat diterapkan dalam interaksi di dunia kerja maupun keseharian Anda.

Tunjukkan Apresiasi
Sebelum memulai sebuah meeting penting Anda, pastikan ucapkan terima kasih pada semua orang yang sudah memberikan waktunya untuk hadir. Waktu merupakan hal berharga yang penting untuk dihargai. Akui dan beri pujian pada setiap kontribusi positif yang mereka lakukan. Apresiasi dan pujian dapat berpengaruh pada hubungan baik Anda nantinya.

Terhubung
Usahakan untuk tetap menjaga hubungan hingga ke level personal, jika memungkinkan. Temukan kesamaan minat di antara Anda dan rekan kerja. Bahkan pada situasi profesional, mungkin saja ditemukan kesamaan minat, hobi, olahraga, dll. Hindari topik yang berbau kontroversial seperti politik dan masalah kepercayaan/ agama. Memiliki ikatan personal yang baik akan memudahkan Anda dalam berkomunikasi dalam dunia profesional.

Stay Positive
Mempertahankan sikap yang positif sangat penting untuk menjaga komunikasi yang efektif. Ungkapkan pendapat yang lebih membangun daripada berbicara negatif dan mengeluh. Banyak orang akan mengakhiri segala bentuk komunikasi ketika mereka merasa diserang atau dikritik. Jadilah pribadi yang menyenangkan, baik hati, dan positif bahkan ketika harus mengungkapkan ketidaksenangan atau keprihatinan.

Perhatikan Nada Bicara
Meskipun terkadang Anda perlu menjadi lebih tegas dalam memberikan penekanan, namun jangan menjadi agresif. Itu merupakan dua hal yang berbeda. Anda bisa berkomunikasi dengan percaya diri dan tegas, selagi tetap menggunakan nada bicara yang lembut dan kooperatif.

Fokus pada Hasil Akhir
Sangat penting untuk mencari tahu hasil yang ingin Anda dapatkan setelah melakukan percakapan. Mengetahui objektif Anda akan membantu saat percakapan berlangsung sekaligus menjaganya untuk stay on right track. Apa yang ingin Anda capai? Apakah memberikan bantuan, membantu memecahkan konflik, atau berkolaborasi dalam sebuah projek? Apakah ingin meminta saran atau mencoba memberi nasihat atau mempengaruhi perilaku tertentu? Mengetahui output yang ingin dicapai dapat membantu Anda menentukan jalannya komunikasi.

Pendengar yang Baik
Kontak mata sangat penting. Bersikaplah sopan dengan tidak menyela pembicaraan orang lain. Semua orang tidak suka diinterupsi meskipun di saat Anda sudah mengerti apa yang dibicarakan lawan bicara Anda karena dianggap sebagai perbuatan yang sangat tidak sopan. Coba pahami perspektif orang lain dan miliki pikiran yang terbuka. Belajar menghargai sudut pandang yang berbeda dari orang lain merupakan salah satu kunci penting dalam berkomunikasi.

Pahami Isyarat Non-Verbal
Perhatikan bahasa tubuh. Kurangnya kontak mata, tidak fokus, dan gugup adalah tanda-tanda ketidaksabaran atau kegelisahan. Menguap atau menghela napas juga seringkali tanda bahwa seseorang lelah atau bosan. Jika Anda menemui berbagai tanda tersebut, dapat dipastikan percakapan yang Anda lakukan sudah tidak lagi efektif. Segera akhiri atau tunda percakapan, jika memungkinkan tanyakan perihal ketidaknyamanan yang dialami.

Minta Tanggapan
Setelah anda melakukan public speaking, mintalah feed back atau masukan pada boleh pada key person (orang penting disitu misal paniti yang mengundang) ataupun pada audiens anda, Hal ini berfungsi untuk memastikan bahwa Anda mempunyai pemahaman yang sama atas apa yang sedang dikomunikasikan. Seringkali kita merasa sudah berbicara panjang lebar namun ternyata lawan bicara kita tidak memahami apapun yang dibicarakan. Tanyakan pendapat dan tanggapan. Hal ini tidak hanya untuk memastikan bahwa Anda sudah sukses berkomunikasi, namun juga agar lawan bicara Anda merasa didengarkan dan dimengerti.

Follow-up
Selalu komunikasikan dengan jelas tentang tindakan yang akan diambil. Pastikan kembali mengenai deadline, tanggung jawab, dan ekspektasi Anda. Jika relevan, dokumentasikan setiap perjanjian secara tertulis. Pemahaman yang jelas tentang apa yang harus dicapai dan dilakukan membantu mengurangi terjadinya konflik di masa depan.

Usahakan untuk selalu mengakhiri komunikasi dengan ramah. Ucapkan kembali rasa terima kasih Anda dan coba untuk meninggalkan kesan bahwa mereka telah dihargai. Komunikasi yang efektif meliputi sikap respek, perhatian, peduli, dan jelas. Bersikap tegas namun tetap ramah memungkinkan Anda untuk tetap mencapai tujuan yang diinginkan.

Selamat mencoba semoga bermanfaat.
Salam Komunikasi Cemerlang

Sumber: http://blog.jobs.id/

10 Rahasia Mendapatkan Rasa Percaya Diri Public Speaking Dalam Hitungan Detik

percaya diri dalam public speaking
Public Speaking - Banyak cara yang bisa anda lakukan untuk meningkatkan kepercayaan diri anda dalam jangka panjang, namun terkadang kita juga memerlukan langkah-langkah meningkatkan rasa percaya diri dalam waktu singkat. Anda rasanya tak bisa berjalan menuju sebuah pertemuan penting sambil membaca buku panduan mengenai kepercayaan diri, atau menelepon mentor anda pada menit-menit terakhir.
Jadi dibawah ini saya mencoba mensharingkan kepada anda beberapa tips yang dapat meningkatkan rasa percaya diri anda dengan cepat dalam hitungan detik.

10 Cara Instan Meningkatkan Rasa Percaya Diri dalam Public Speaking

1. Tersenyum
Tersenyum merupakan tips 1 detik jika anda merasa gugup dan tidak percaya diri. Anda tidak hanya tersenyum jika anda merasa senang dan percaya diri, sebaliknya anda bisa tersenyum untuk membuat diri anda merasa lebih baik. Tersenyum berhubungan erat dengan perasaan positif sehingga hampir tidak mungkin anda merasa tidak enak ketika anda tersenyum.
Tersenyum lebih dari sekedar menunjukkan ekspresi pada wajah anda. Tersenyum melepaskan hormon endorphin yang membuat anda merasa lebih baik, meningkatkan sirkulasi darah di wajah anda, membuat anda merasa nyaman dengan diri anda sendiri dan tentunya dapat meningkatkan rasa percaya diri anda. Anda juga akan tampak lebih percaya diri di hadapan orang lain ketika anda tersenyum.

2. Tatap Mata Lawan Bicara Anda
Sama halnya dengan tersenyum, tataplah mata semua orang di dalam ruangan. Berikan senyum anda dan dapat dipastikan mereka akan membalas senyuman anda; dan senyum yang diberikan orang lain dapat meningkatkan rasa percaya diri anda dengan cepat. Sama halnya dengan tersenyum, kontak mata menunjukkan bahwa anda percaya diri. Menatap sepatu anda atau meja mendorong perasaan anda menjadi ragu-ragu dan malu. Tips ini sangat berguna untuk situasi kerja; buatlah kontak mata dengan orang yang mewawancarai anda, atau orang-orang yang menghadiri presentasi anda.


“Kontak mata membantu anda untuk menghilangkan rasa takut jika anda sedang berbicara di depan umum  dan semakin mendekatkan anda dengan lawan bicara anda. Stress merupakan perasaan yang datang dari sesuatu yang asing dan tidak dapat dikendalikan. Kontak mata memberikan pembicara gambaran dari kenyataan yang tidak lain adalah lawan bicara itu sendiri. Kontak mata juga membantu menarik minat lawan bicara anda.” (Confident Eye Contact, Unlimited Confidence)


3. Ubahlah Suara Dalam Diri Anda

Kebanyakan dari kita memiliki suara dalam diri yang mengatakan bahwa kita bodoh, tidak cukup mampu, terlalu gendut, kurus, berisik, pendiam, dll. Kemampuan merubah suara di dalam diri anda merupakan kunci untuk memperoleh kepercayaan diri dari dalam. Buat suara dalam diri anda menjadi teman pendukung yang paling mengenal anda dan mengetahui bakat anda, serta menginginkan anda untuk mencapai yang terbaik.


4. Lupakan Standar Yang Ditetapkan Orang Lain

Terlepas dari situasi yang membuat anda mengalami krisis percaya diri, anda bisa membantu diri anda sendiri dengan berpegang pada standar yang anda miliki. Orang lain memiliki nilai yang berbeda dengan anda, dan sekeras apa pun anda mencoba, anda tidak pernah bisa memuaskan semua orang setiap saat. Jangan khawatir jika orang-orang menyebut anda gendut, kurus, pemalas, membosankan, pelit, konyol, dll.. Bertahanlah pada standar yang anda miliki, bukan pada standar yang dimiliki orang lain. Ingatlah nilai-nilai dan standar-standar yang dimiliki umumnya berbeda dalam masyarakat; anda tidak harus menerima nilai dan standar tersebut hanya karena orang-orang di sekitar anda menerimanya.


5. Tampillah Serapih Mungkin

Meskipun anda hanya memiliki sedikit waktu, pergilah ke kamar mandi untuk memastikan anda tampil rapih. Sisirlah rambut anda, cucilah muka anda, perbaiki riasan wajah anda, luruskan kerah anda, pastikan tidak ada sisa makanan pada gigi anda. Semua hal ini dapat membuat perbedaan antara rasa percaya diri terhadap penampilan anda dan rasa takut anda terhadap penampilan anda.


”Sempurnakan penampilan fisik anda; sudah merupakan fakta bahwa penampilan seseorang memainkan peranan penting dalam membangun rasa percaya diri. Meskipun kita tahu apa yang kita miliki dalam diri kitalah yang penting, penampilan fisik anda menentukan impresi orang terhadap diri anda.” (Building Blocks to Self-Confidence, Complete Wellbeing)



6. Berdoalah 

Jika anda percaya pada Yang Maha Kuasa, mengucapkan doa bisa meningkatkan rasa percaya diri anda. Langkah ini membantu anda untuk mundur sesaat dari situasi yang serba cepat dan mencari bantuan dari Yang Maha Kuasa. 


7. Reka Ulang

Jika sesuatu terjadi diluar dugaan anda, hal ini cukup mudah menggoyahkan rasa percaya diri anda. Mungkin anda menumpahkan minuman anda, terlambat hadir di sebuah pertemuan penting karena macet, atau seseorang yang ingin anda ajak bicara memberikan tanggapan dingin. Cobalah untuk “mereka ulang” situasi tersebut dan tempatkan pada situasi yang lebih positif. Seringkali suatu kejadian menjadi negatif karena persepsi kita sendiri.


8. Tentukan Langkah Anda Selanjutnya

Jika anda tidak yakin dengan apa yang harus anda lakukan, temukan satu langkah sederhana yang bisa membantu anda untuk terus maju. Hal ini mungkin saja bisa dilakukan dengan melakukan kontak mata pada sebuah pesta, memperkenalkan diri anda pada orang asing, memecahkan kebekuan dalam sebuah rapat, atau menanyakan orang yang mewawancarai anda untuk menunjukkan pengetahuan anda terhadap industri dan perusahaan mereka.
Mulailah bertindak meskipun anda tidak memiliki gambaran yang jelas mengenai apa yang seharusnya anda lakukan. Bergeraklah menuju sasaran anda. Koreksi diri anda di lain kesempatan.


9. Bicaralah Perlahan

Sebuah tips sederhana agar anda terlihat atau menjadi lebih percaya diri dalam Public Speaking adalah dengan bicara perlahan. Jika anda bicara terlalu cepat, anda akan merasa tidak enak karena anda sadar anda bicara terlalu cepat. Bicara perlahan memberi anda kesempatan untuk memikirkan apa yang anda akan katakan selanjutnya. Jika anda sedang berbicara atau melakukan presentasi, berhentilah sesaat pada akhir sebuah frase atau kalimat untuk membantu orang lain mencerna apa yang anda katakan.
Berbicara perlahan menunjukkan kepercayaan diri seseorang. Seseorang yang merasa tidak layak didengarkan akan berbicara dengan cepat, karena ia tidak mau membuat orang lain menunggu hal-hal yang tidak layak didengarkan.


10. Ikut Ambil Bagian

Pernahkah anda duduk seharian di dalam kelas atau di sebuah rapat tanpa mengucapkan satu patah kata pun? Pernahkah anda pergi bersama teman-teman anda di malam hari dimana teman-teman anda berbincang dengan gembira sementara anda hanya duduk dan menatap minuman anda? Kemungkinan yang terjadi adalah anda merasa tidak terlalu percaya diri pada saat itu – dan mungkin saja anda akan merasa lebih tidak enak sesudah malam tersebut. Apapun situasi anda, berusahalah untuk ikut ambil bagian. Meskipun anda merasa tidak banyak yang bisa anda katakan, pikiran dan perspektif anda sangat berharga bagi orang-orang di sekitar anda.

Dengan mencoba untuk berbicara setidaknya satu kali dalam setiap diskusi kelompok, anda akan menjadi pembicara yang lebih baik, lebih percaya diri mengutarakan pikiran anda, dan dikenal sebagai seorang pemimpin oleh rekan-rekan anda.

Terima kasih telah mengunjungi blog public speaking sukses ini, Selamat mencoba dan semoga bermanfaat.
sumber :http://www.akuinginsukses.com/10-rahasia-mendapatkan-rasa-percaya-diri-dalam-hitungan-detik

7 Teknik Dasar Public Speaking

Public Speaking - Public Speaking adalah komunikasi lisan berupa pidato, ceramah, presentasi, dan jenis berbicara di depan umum (orang banyak) lainnya.

Public Speaking juga diartikan sebagai "pembicaraan publik" yang maksudnya berbicara di depan orang banyak juga.

Banyak orang takut Public Speaking dengan ragam alasan: suka merasa gugup, grogi, merasa tidak bisa, tidak biasa, takut salah ucap, takut "nge-blank", dan sebagainya yang masuk kategori "demam panggung".

Berikut ini Teknik Dasar Public Speaking untuk Pemula, meliputi hal-hal terpenting seputar Public Speaking.

Teknik Dasar Public Speaking :
  1. Mengatasi gugup/grogi dalam Public Speaking
  2. Teknik pernapasan untuk Public Speaking
  3. Teknik vokal untuk Public Speaking
  4. Persiapan Public Speaking
  5. Teknik Membuka Public Speaking
  6. Penyampaian/Penguasa Materi Public Speaking
  7. Teknik Menutup Public Speaking
Mengatasi gugup/grogi dalam Public Speaking
Gugup disebabkan dua hal: tidak biasa dan tidak menguasai materi. Agar terbiasa, banyakin latihan! Agar menguasai materi, banyakin baca dan data. Dijamin, jika terbiasa dan menguasai materi, Anda tidak akan gugup.
Gugup juga sering muncul bagi yang sudah terbiasa dan menguasai materi. Misalnya, sebab ada di antara hadirin yang bikin kita GR atau seseorang yang kita hormati/kagumi. Maka, cara instant mengatasinya adalah TARIK NAPAS dalam-dalam, berulang kali, lalu yakinkan diri: saya yang paling siap tampil karena saya sudah bersiap-siap sejak kemarin!

Teknik pernapasan untuk Public Speaking
Berbicara di depan umum jangan sampai "ngos-ngosan", kurang napas, atau tidak mampu mengatur dan mengendalikan pernapasan. Maka, berlatihlah agar bisa bernapas panjang dan mampu mengelolanya.
Caranya, antara lain, tiup lilin yang menyala dalam jarak 1 meter, berulang-ulang, minimal 10x; tarik nafas sedalam mungkin (lewat hidung), lalu keluarkan lewat mulut pelan-pelan sambil berdesis "zzz.... zzzz... zzzzz...".

Teknik vokal untuk Public Speaking
Teknik vokal terpenting adalah intonasi yang benar, stressing pada kata/kalimat tertentu yang dianggap penting, pelan saat permulaan dan akhir (volume), mainkan kecepatan berbicara (speed/tempo) biar gak monoton, perhatikan pula artikulasi (kejelasan kata/kalimat) dan pelafalan kata yang benar (pronounciation).
Gunakan suara asli (natural), jangan meniru suara orang lain atau dibuat-buat. "Merdukan" dengan "suara perut" (diafragma). Ini bisa dilatih.

Persiapan Public Speaking
Siapa yang tidak melakukan persiapan, dia sedang mempersiapkan kegagalan. Who doesn't prepare he prepares fail. Maka, bersiaplah dengan mendalami materi, tema, topik, busana, kondisi fisik (biar fit), dan latihan! Practise makes perfect, doesn't it?

Teknik Membuka Public Speaking
Banyak cara membuka pidato, namun yang paling favorit adalah membuka dengan kisah/cerita, humor atau ungkapan lucu, mengutip pepatah/kata mutiara, dan langsung mengemukakan inti materi yang akan disampaikan.

Penyampaian/Penguasa Materi Public Speaking
Takut lupa materi? Takut nge-blank saat tampil di podium? Ini dia pilihan menguasaan materi: menggunakan.membawa catatan sebagai contekan (using notes), menggunakan alat bantu visual seperti infocus (using visual aids as notes), membaca naskah lengkap (reading complete text), dan menghafalnya (memorize). Dua terakhir tidak disarankan untuk digunakan.

Teknik Menutup Public Speaking
Jika hendak mengakhiri pidato, beri tanda (signal), bahwa Anda akan segera mengakhirinya. Katakan, misalnya, "demikian yang dapat saya sampaikan, semoga bermanfaat, dan mohon maaf jika ada yang tidak berkenan, wasalam...!" Jangan muter-muter lagi, menjadikan pidato jadi tambah lama.
sumber:www.romelteamedia

Terima kasih telah mengunjungi blog public speaking sukses ini, Selamat mencoba dan semoga bermanfaat.

Sejarah dan Perkembangan Public Speaking menurut Para Ahli

Public Speaking - Semua orang dapat berbicara, tetapi tidak semua orang dapat berbicara dengan lancar dan menarik di depan umum. Apalagi kalau Anda berbicara dan menjadi pusat perhatian dalam suatu acara resmi maupun tidak resmi. Anda harus menyajikan isi dari suatu materi yang akan disajikan atau disampaikan dalam pidato. Cara mengungkapkannya memerlukan teknik-teknik tersendiri dan hal tersebut dapat dipelajari. Oleh karena itu, pelajaran ini lebih banyak memusatkan perhatian “bagaimana” Anda berbicara atau menyampaikan gagasannya, bukan pada “apa” yang Anda katakan.

1. Sejarah Public Speaking

Sebelum ada istilah Public Speaking, maka lahirlah istilah Retorika, sebelum masehi-SM di Yunani, yang artinya “keakhlian berbicara atau berpidato” Dalam perkembangan retorika mengenal tiga bentuk yaitu:
  1. Demi penemuan kebenaran (Socrates, disebut Bapak Retorika)
  1. Demi kekuasaan ataupun kemenangan saja (sesuai dengan filsafat Sophisme)
  1. Sebagai alat persuasi yang banyak menggunakan penemuan-penemuan terakhir bidang ilmu Jiwa dan karenanya mulai menggunakan nama “Scientific rhetoric”
  • Metode pendidikan
  • Alat untuk mencapai kedudukan dalam pemerintahan
  • Alat mempengaruhi rakyat
  • Jelas
  • Singkat dan
  • Meyakinkan.
Sejarah dan Perkembangan Public Speaking Menurut Para Ahli_
image source: www.coursera.org
  1. James A. Winans dalam bukunya “public speaking”( 1917) menggunakan spikologi dari Williams James dan E.B Tichener. Sesuai teori James bahwa tindakan ditentukan perhatian, Winans mendefinisikan persuasi sebagai “proses menumbuhkan perhatian. Pentingnya membangkitkan emosi melalui motif- motif psikologi seperti kepentingan pribadi, kewajiban sosial dan kewajiban agama. Winans adalah pendiri Speech Communication Association of America (1950).
  1. Charles Henry Woolbert yang juga pendiri Speech Communication Association of America. Psikologi yang memengaruhinya adalah behaviorisme dari John B.Watson. Woolbert memandang Speech Communication sebagai ilmu tingkah laku. Pidato merupakan ungkapan kepribadian. Logika adalah dasar utama persuasi. Dalam menyusun persiapan pidato harus diperhatikan hal-hal sebagai berikut: (1) Teliti tujuannya, (2) Ketahui khalayak dan situasinya, (3) Tentukan proposisi yang cocok dengan khalayak dan situasi tersebut, (4) Pilih kalimat-kalimat yang dipertalikan secara logis. Bukunya, The Fundamental of Speech.
  1. William Noorwood Brigance. Berbeda dengan Woolbert yang menitikberatkan logika, Brigance menekankan faktor keinginan (desire) sebagai dasar persuasi. Persuasi meliputi empat unsur: 1) Rebut perhatian pendengar, 2) Usahakan pendengar untuk mempercayai kemampuan dan karakter anda, 3) Dasarkanlah pemikiran pada keinginan, dan 4) Kembangkan setiap gagasan sesuai dengan sikap pendengar.
  1. Alan H.Monroe dalam bukunya, Principles and Types of Speech. Pertengahan tahun 20-an Monroe bersama stafnya meneliti proses motivasi. Jasa, Monroe, cara organisasi pesan. Menurut Monroe pesan harus disusun berdasarkan proses berpikir manusia yang disebutnya motivated sequence.
  • Menerangkan konsep-konsep yang kompleks dengan jelas
  • Menenliti berbagai persoalanyang luas
  • Mendukung argumen dengan semua persuasi yang berarti
  • Memahami motivasi manusia dan mampu menggunakan pandangannya dengan persuasi
  • Menghadirkan diri kepada orang lain dengan penuh kepercayaan dan keyakinan diri
  • Mengembangkan gaya komunikasi yang lebih efektif
  • Meningkatkan konsep diri dan harga diri
  • Menyesuaikan pesan untuk pendengar yang spesifik
  • Menemukan dan menanggapi umpan balik
  • Mengembangkan daya tarik logika dan emosional
  • Mengembangkan dan mengkomunikasikan kecerdasan seseorang
  • Meningkatkan kemampuan untuk menyampaikan kritik yang membangun
  • Memperbaiki ketrampilan mendengarkan
  • Mengorganisasikan penyampaian pesan dengan jelas dan meyakinkan
  1. De Vito, Joseph A. (1994), The Public Speaking Guide. New York: Harper College.
  1. Helena Olli, Public speaking , PT Indeks, Jakarta, 2007
  1. Prochnow, Herbert V (1987), Penuntun menuju sukses dam berpidato, Bandung, CV Pionir 
x

Retorika bertitik tolak pada pemikiran, bahwa manusia dapat menggunakan perasaan atau pendapat yang umumnya benar. Dilihat dari sejarah, manusia mempunyai hasrat dan kebutuhan untuk menyampaikan segala perasaan, pengalaman dan pendapat-pendapatnya kepada sebanyak mungkin orang disamping menceritakan kepada orang tertentu. Dalam penyebaran agama pada abad ke 5, ke Mesir, Babylonia dan Persia, yang dilakukan oleh orang-orang yang mempunyai bakat retorika, karena tanpa bakat berbicara pada waktu itu, maka pesan yang akan disampaikan belum tentu dapat diterima dan dimengerti. Sekarang peranan media massa yang membantu penyampaian pesan kepada pendengar, penonton dan pembaca. Kita kenal aliran Sophisme, yang berpendapat, manusia ialah “mahluk yang berpengetahuan dan kemauan” dan masing-masing manusia mempunyai penilaian sendiri mengenai baik buruknya sesuatu, mempunyai nilai-nilai etika sendiri, maka kebenaran suatu pendapat hanya dapat dicapai dengan memenangkan pendapatnya. Hal ini bisa tercapai kalau memiliki keahlian berbicara. Jadi aliran ini mengemukakan kebenaran suatu pendapat hanya dapat dibuktikan bila mencapai kemenangan dalam pembicaraan penganut aliran retorika Sokrates (469-399) dan Georgias, retorika digunakan demi kebenaran, melalui dialog dengan teknik ini kebenaran akan timbul dengan sendirinya.

Plato sebagai seorang pendidik, mengatakan retorika penting sebagai:

Aristoteles (384-322) mengajarkan dalam retorika orang harus mengatakan dengan:

Pada waktu itu, bagaimana meyakinkan pengadilan, sehubungan dengan pengembalian tanah, milik rakyat yang diambil oleh para Tirani yang berkuasa ketika itu. Kalau tidak mampu untuk menyatakan  secara jelas dan lancar, anda termasuk orang gagal mempertahankan milik anda, karena dahulu belum ada “pengacara” yang membantu, mempertahankan milik anda didepan pengadilan. Para ahli menganggap retorika kalau dilihat dari tinjauan komunikasi maka disebut “speech of communication” atau “public speaking” Para ahli menganjurkan pentingnya mempelajari “public speaking”, apalagi anda berada yang bergerak dibidang usaha, serta kehidupan sosial lainnya, bahkan kemampuan anda yang mempelajari dan mengetahui public speaking dapat bertindak pada waktu tertentu untuk memutuskan sesuatu dengan segera dan dapat diterima. Setiap kesempatan secara bertahap bahkan seumur hidup dipergunakan untuk meningkatkan kemampuan berbicara didepan khalayak Istilah public speaking berawal dari para ahli retorika, yang mengartikan sama ialah seni (keahlian) berbicara atau berpidato yang sudah berkembang sejak abad sebelum Masehi.

Mengapa kita berpikir negatif menggunakan kata “retorika”? Seperti yang diungkapkan Jalaluddin Rakhmat dalam bukunya “Retorika Modern” (cetakan keenam, tahun 2000), bahwa kemajuan Negara barat bukan bertumpu pada pengetahuan matematika, fisika atau kimia. Kalau mendalam lagi keingintahuan kita tentang mengapa mereka memiliki kemampuan luar biasa dalam ilmu-ilmu alam, bukan saja mengenai apa yang mereka pikirkan, tetapi bagaimana kemampuan mereka menyajikannya dengan ucapan yang jelas sehingga hasil presentasinya dapat dipahami khalayak. 
Berabad-abad lalu mereka berpijak pada budaya yang mementingkan pendidikan bahasa, yang berakar pada filsafat yunani dan yang bertumpu pada retorika. Kemudian, ada anggapan negatif menggunakan kata retorika, kita sedang berhadapan dengan seni propaganda, menggunakan kata-kata  yang indah dan bagus yang disangsikan kebenarannya. Pengertian sebenarnya “retorika” yakni pemekaran bakat-bakat tertinggi manusia, yaknirasio dan cita rasa lewat bahasa sebagai kemampuan berkomunikasi dalam media pikiran. Dalam retorika, para pemimpin dapat menaklukkan hati dan jiwa, atau kemampuan mengotak atik otak, sehingga keputusannya dapt diterima oleh karyawan atau audiens. Pada abad ke-20, retorika mengambil manfaat dari perkembangan ilmu pengetahuan modern, khususnya ilmu-ilmu perilaku seperti psikologi dan sosiologi. Istolah retorika mulai digeser speech communication, atau oral communication atau lebih dikenal dengan public speaking.
2. Pengertian Public Speaking

Secara sederhana, public speaking dapat didefinisikan sebagai proses berbicara kepada sekelompok orang dengan tujuan untuk memberi informasi, mempengaruhi (mempersuasi) dan/atau menghibur audiens. Banyak orang menyebut public speaking sebagai “presentasi”. Seperti layaknya semua bentuk komunikasi, berbicara di depan publik memiliki beberapa elemen dasar yang paralel dengan model komunikasi yang dikemukakan oleh Laswell yakni komunikator (pembicara), pesan (isi presentasi), komunikan (pendengar/ audiens), medium, dan efek (dampak presentasi pada audiens). Tujuan berbicara di depan publik bermacam-macam, mulai dari mentransmisikan informasi, memotivasi orang, atau hanya sekedar bercerita. Apapun tujuannya, seorang pembicara yang baik dapat mempengaruhi baik pemikiran maupun perasaan audiensnya. Dewasa ini, public speaking sangat diperlukan dalam berbagai konteks, antara lain dalam kepemimpinan, sebagai motivator, dalam konteks keagamaan, pendidikan, bisnis,customer service, sampai komunikasi massa seperti berbicara di televisi atau untuk pendengar radio.

3. Perkembangan Public Speaking

Retorika adalah seni sekaligus ilmu yang mempelajari penggunaan bahasa dengan tujuan menghasilkan efek persuasif. Selain logika dan tata bahasa, retorika adalah ilmu wacana yang tertua yang dimulai sejak zaman Yunani kuno. Hingga saat ini, retorika adalah bagian sentral dalam pendidikan di dunia Barat. Kemampuan dan keahlian untuk berbicara di depan audiens publik dan untuk mempersuasi audiens untuk melakukan sesuatu melalui seni berbicara adalah bagian yang tidak  terpisahkan dari pelatihan seorang intelektual (Johnstone, 1995). Retorika sebagai cabang ilmu berkaitan erat dengan penggunaan simbol-simbol dalam interaksi antar manusia.

Dalam sistematisasi retorika Aristoteles, aspek terpenting dalam teori dan dasar pemikiran retorika adalah tiga jenis pendekatan untuk mempersuasi audiens, yakni logos, pathos dan ethos. Logos adalah strategi untuk meyakinkan audiens dengan menggunakan wacana yang mengedepankan pengetahuan dan rasionalitas (reasoned discourse), sementara pathos adalah pendekatan yang mengutamakan emosi atau menyentuh perasaan audiens dan ethos adalah pendekatan moral—menggunakan nilai-nilai yang berkaitan dengan keyakinan audiens. Di abad ke-20, retorika berkembang menjadi sebuah cabang ilmu pengetahuan dengan berkembangnya pengajaran tentang komunikasi publik dan retorika di sekolah-sekolah menengah dan universitas-universitas pertama di Eropa dan kemudian meluas hingga kawasan-kawasan lain di dunia. Harvard, sebagai universitas pertama di Amerika Serikat, misalnya, telah lama memiliki kurikulum mata kuliah dasar sebagai Retorika sebagai salah satu mata kuliahnya (Borchers, 2006). Dengan berkembangnya ilmu komunikasi, pembelajaran retorika lebih meluas lagi. Saat ini, retorika dipelajari dalam ruang lingkup yang luas dalam bidang pemasaran, politik, komunikasi, bahkan bahasa (linguistik). Propaganda menjadi fenomena retorika yang sangat menarik. Ketika orang berlomba-lomba mendesain kata-kata untuk mempengaruhi orang lain, itu membuktikan bahwa seni merangkai pesan sangat berpengaruh dalam berkomunikasi.

Tokoh-tokoh retorika mutakhir:

4. Public Speaking sebagai Tool Komunikasi

Mengapa public speaking dianggap sebagai sarana komunikasi? Dalam sarana komunikasi atau sebuah wadah bergulirnya percakapan yang memerlukan umpan balik. Siapa saja yang terlihat atau berada dalam wadah itu? Dalam dunia komunikasi terdiri dari komunikator, pesan dan komunikan. Semua ini akan berfungsi melalui channel atau saluran yang disebut media. Nah, dimana keberadaan “Public Speaking”. Kehadirannya dalam kegiatan komunikasi yang berperan adalah komunikator atau public-speaker. Dalam pelajaran ini, pengetahuan yang akan menjadikan seseorang atau komunikator sebagai pembawa pesan, mempunyai kemampuan untuk menyajikan sebuah gagasan kepada audiens. Dengan demikian, komunikator mengungkapkan ide dan dengan kemauan yang tepat, cepat dan taktis.

Menurut Herbert V. Prochnow mengembangkan kemampuan secara bertahap belajar seumur hidup, tahun demi tahun dan makin lama makin berbobot. Hal ini dapat bersamaan bagaimana memiliki kepercayaan pada diri sendiri. Kegiatan lain yang dapat mendukung kemampuan public speaking, apabila aktif melakukan berbagai kegiatan seperti dalam dunia usaha dan kehidupan sosial lainnya. Dalam dunia usaha ada peluang selalu menghadapi saat-saat terjadinya tuntunan knsumen terhadap hasil produksi, bahkan kerja lembaga atau organisasi selalu mendapatkan sorotan masyarakat. Di sinilah peranan seorang petugas PR untuk menjelaskan apakah melalui selebaran atau news release atau pertemuan-pertemuan dengan wartawan media. Sebagai komunikator melalui media mengungkapkan pikiran, ide dan pendapat pada seluruh pendengar. Pada kesempatan memberikan saran, mengeririk, memberikan suara mewakili organisasinya serta memberikan keputusan, maka teknik “public speaking” sama pentingnya dengan kemampuan berdialog dengan individu-individu secara efektif.

Tapi ada yang beranggapan mempelajari public speaking membuang-buang waktu saja. Karena setiap hari kegiatan kita dilengkapi dengan berbicara. Mungkin pengertian salah itu bersumber pada perkiraan bahwa Anda diharapkan melakukan pidato-pidato resmi atau karena membayangkan pidato para tokoh politik yang terkenal. Orang-orang dilingkungan pergaulan dan usaha Anda banyak mengemukakan ide yang biasa Anda lakukan juga, dalam rapat, konperensi ataupun percakapan setiap hari Ucapan-ucapan mereka yang benar, bukanlah gambaran “public speaking”, tetapi merupakan suatu pengecualian, dari seni berbicara. Banyak orang berpidato, mengesankan di hati. Memang kualitas orang berbeda berbicara dengan baik dan efektif. Pasti Anda pernah berbicara dengan baik dan efektif dalam pembicaraan pribadi, surat ataupun memorandum. Tak ada alasan mengapa Anda tidak dapat melakukan di depan umum. Masalahnya penguasaan teknik yang masih harus Anda pelajari dan kuasai. Kalau berbicara dengan kaku dan memalukan, maka kesempatan untuk mencapai apa yang diharapkan dalam usaha, seni dan pergaulan akan berkurang. Tidak ada bedanya percakapan dengan beberapa orang dengan percakapan di depan umum. Hanya suaralah yang diperkeras dan diperjelas. Dalam percakapan antara teman, kita menjawab pertanyaan mereka, bertanya sesuatu atau menanggapi pendapat mereka. Di depan umum, kiat menggantikkan dengan penampilan sikap kita secara umum, raut wajah kita, anggukan atau gelengan kepala, sebagai tanda perhatian kita pada tanggapan para pendengar. Public Speaking merupakan percakapan biasa yang diperluas daya cakupannya.

Menurut Asosiasi Sekolah Tinggi dan Universitas Amerika, ada satu set inti keterampilan yang diperlukan " keduanya untuk keterlibatan demokrasi global dan untuk penemuan pertumbuhan ekonomi yang dinamis” ( Rhodes , 2010 , hal. 10 ) . Dalam kategori " keterampilan Intelektual dan praktis " berbicara di depan umum terdaftar sebagai salah satu keterampilan inti ini . Hal ini tidak terlalu mengherankan mengingat bahwa keterampilan komunikasi sangat penting untuk pengembangan intelektual, lintasan karir, dan keterlibatan masyarakat. Berbicara di depan umum secara universal berlaku untuk semua jenis jurusan dan pekerjaan dan dipandang oleh pengusaha AS sebagai keterampilan kerja penting bagi pencari kerja ( Rockler - Gladen , 2009; Departemen Tenaga Kerja AS, 2000 ). Mengembangkan keterampilan berbicara akan bermanfaat bagi kehidupan pribadi, profesional, dan masyarakat Anda .

Pribadi
Orang tidak hanya memberikan presentasi di tempat kerja dan di kelas. Pada saat kita dipanggil untuk memberikan pidato dalam kehidupan pribadi kita. Mungkin untuk acara khusus, seperti bersulang di pesta pernikahan. Kita mungkin akan diminta untuk memberikan pidato di pemakaman untuk seorang teman atau orang yang dicintai. Sebagai bagian dari pekerjaan sukarela, seseorang mungkin harus memperkenalkan pembicara tamu di sebuah acara atau sekarang atau menerima penghargaan karena layanan. Mengembangkan keterampilan untuk memberikan jenis pidato dapat membantu kita untuk memenuhi peran penting dalam keluarga dan masyarakat kita. Keuntungan besar lain berbicara di depan umum adalah bahwa hal itu membangun kepercayaan diri. Tidaklah mengherankan bahwa berbicara di depan umum adalah menakutkan, tapi dengan terlibat dalam aktivitas tersebut anda akan membangun kepercayaan diri melalui pengalaman.

Profesional
Penyiar TV, guru, pengacara, dan penghibur harus mampu berbicara dengan baik, tetapi sebagian besar profesi lain membutuhkan atau setidaknya bisa mendapatkan keuntungan dari keahliannya berbicara di depan umum. Hal ini diyakini 70 % dari pekerjaan saat ini melibatkan beberapa bentuk public speaking (Aras, 2012). Dengan pergeseran ekonomi baru-baru dari manufaktur ke layanan karir, kemampuan untuk berkomunikasi dengan orang lain telah menjadi penting. Para CEO menyarankan bahwa pemimpin besar harus mampu mengkomunikasikan gagasan secara efektif, mereka harus mampu membujuk, membangun dukungan, bernegosiasi dan berbicara secara efektif di depan umum ( Farrell, 2011). Tapi bahkan sebelum anda memulai karir, anda harus mendapatkan pekerjaan. Keterampilan berbicara yang efektif membuat anda lebih menarik bagi pengusaha , meningkatkan kesempatan anda mendapatkan pekerjaan dan kemudian maju dalam karir anda .

Publik
Belajar tentang berbicara di depan umum akan memungkinkan anda untuk berpartisipasi dalam demokrasi pada tingkat yang paling dasar. Berbicara di depan umum adalah penting dalam menciptakan dan mempertahankan sebuah masyarakat, yang meliputi informasi, peserta aktif. Bahkan jika anda tidak berencana untuk bekerjar, belajar tentang berbicara di depan umum membantu anda untuk mendengarkan dengan lebih cermat dan kritis mengevaluasi pidato lain. Mendengarkan dan berpikir kritis memungkinkan Anda untuk memahami dilema umum, membentuk opini tentang mereka, dan berpartisipasi dalam menyelesaikannya. Kemajuan abad lalu yang melibatkan gerakan-gerakan, hak-hak perempuan dan perlindungan lingkungan adalah hasil dari orang-orang yang memajukan ide-ide baru dan berbicara kepada orang lain untuk membujuk mereka untuk mengadopsi perubahan .

Mengacu pada pendapat De Vito (1994), ada beberapa keuntungan yang dapat diraih seseorang karena mempelajari Public Speaking. Diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Dapat meningkatkan keahlian dalam bidang akademik dan karir. Termasuk di dalamnya membantu:

2. Memperbaiki kemampuan komunikasi secara umum. Public Speaking akan mengembangkan dan memperbaiki kemampuan komunikasi seseorang secara umum, seperti:

3. Meningkatkan kemampuan berbicara di depan public. Pembicara bukan dilahirkan, mereka diciptakan. Seseorang dapat menjadi seorang pembicara melalui instruksi, membuka dengan pembicaraan yang berbeda dan pengalaman yang dipelajari sendiri sehingga menjadi lebih mampu, percaya diri dan menjadi pembicara yang efektif, serta memiliki kemampuan dalam mengkritik.

Daftar Pustaka
sumber : http://www.ilmupsikologi.com/2015/11/Sejarah.dan.Perkembangan.Public.Speaking.Menurut.Para.Ahli.html

Terima kasih telah mengunjungi blog public speaking sukses ini, Selamat mencoba dan semoga bermanfaat.

Apa itu Public Speaking ?

Public Speaking - Secara sederhana, public speaking dapat didefinisikan sebagai proses berbicara kepada sekelompok orang dengan tujuan untuk memberi informasi, mempengaruhi (mempersuasi) dan/atau menghibur audiens. Banyak orang menyebut public speaking sebagai “presentasi”. Seperti layaknya semua bentuk komunikasi, berbicara di depan publik memiliki beberapa elemen dasar yang paralel dengan model komunikasi yang dikemukakan oleh Laswell yakni komunikator (pembicara), pesan (isi presentasi), komunikan (pendengar/ audiens), medium, dan efek (dampak presentasi pada audiens). 

Tujuan berbicara di depan publik bermacam-macam, mulai dari mentransmisikan informasi, memotivasi orang, atau hanya sekedar bercerita. Apapun tujuannya, seorang pembicara yang baik dapat mempengaruhi baik pemikiran maupun perasaan audiensnya. 

Dewasa ini, public speaking sangat diperlukan dalam berbagai konteks, antara lain dalam kepemimpinan, sebagai motivator, dalam konteks keagamaan, pendidikan, bisnis,customer service, sampai komunikasi massa seperti berbicara di televisi atau untuk pendengar radio.

sumber :http://www.ilmupsikologi.com

Terima kasih telah mengunjungi blog public speaking sukses ini, Selamat mencoba dan semoga bermanfaat.